Rabu, 11 Agustus 2010

New??!!!!

SUNGKUP DAN BALON RESUSITASI
kapan kita menggunakan sungkup dan balon resusitasi pada janin dan anak2, dan tekniknya bagai mana ???, klik di sini GO.


DISTOSIA BAHU


Apa itu distosia bahu? dan bagaimana menanganinya??? klik di sini GO


GAWAT JANIN

bagaimana menolong dan mengenali gawat janin??? klik disini GO

HAK REPRODUKSI

Buka catatan kuliah yuk tentang hak reproduksi . GO

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Apasih bahanyanya HT dalam kehamilan.?? GO

INDUKSI PERSALINAN

Kapan kita boleh melakukan induksi persalinan??? GO

GANGGUAN KOAGULASI PADA IBU HAMIL

IIIH serem kasihan ibunya yah??? GO

PERSALINAN SUNGSANG???

Bagaimana menolong persalinan dengan bayi sungsang??? GO

Tumor Ginekologi Kuliah Obstetri / Ginekologi dr. Hj.Laila Nurana / dr. Sjahrul Sjamsuddin Batasan Tumor - Setiap massa benjolan Neoplasma - Jaringan abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi. LESI JINAK VULVA DAN VAGINA Lesi kistik vulva dan vagina 1. Vulva : kista sebasea, kista inklusi, kista kelenjar Bartholini 2. Vagina : kista inklusi, kista duktus Gartner, endometriosis, adenosis 3. Lichen sclerosis et atrophicus : penyebab tidak diketahui, usia dekade kelima, afek primer di vulva dan perineum. Terdapat lesi halus keputihan, gatal, rasa terbakar. Biopsi menunjukkan lapisan kolagen subepidermis dan kelompok limfosit. Lesi vagina akibat pertumbuhan abnormal - Hymen imperforatus : dapat menimbulkan hematokolpos, hematometrium, hematosalpings. - Septa vagina : dapat inkomplit / parsial atau komplit dari introitus vagina sampai serviks. - Septum vagina transversa : membagi vagina atas dan bawah menjadi 2 kompartmen. Terdapat lubang pada septum itu, dan darah haid tetap dapat mengalir. - Divertikulum urethra - Abses sub urethra - Karunkulai urethra Lesi vagina akibat trauma - Hemato

Download selengkapnya


Blog kedokteran ini saya buat semoga dapat membantu temen-temen calon dokter Indonesia, untuk sementara saya buat secara bertahap jadi belum lengkap untuk semua materi, tapi Insya Allah akan kami update setiap hari.

=====================================================================================================================
Bagi mahasiswa yang kesulitan download file jurnal baik di NEJM atau yang lain saya bisa bantu, dengan sodtware yang saya miliki anda bisa download sepuasnya gratis ga usah bayar. software ini saya hargai Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). bagi yang minat pesan lewat email di fast.tronic@yahoo.com. sertakan no hp anda, nama, email, fakultas kedokteran mana, cara pembayaran di kirim via BCA dengan no rek 0960431006, di tambah no unik 3 digit no terakhir Hp anda (ex: 50.111 bila no hp anda 3 digit terakhir 111) setelah anda transver lakukan konfirmasi via sms ketik: konf.tgl trans.nama di BCA.email anda kirim ke 08996683489.pesanan akan saya kirim via email ,<6>=====================================================================================================================

PROLAP UTERI

 Apa yang dimaksud dengan prolap uteri, apa yang dimaksud dengan prolap genital
Prolap uteri atau penurunan rahim adalah suatu keadaan dimana uterus jatuh menurun pada pelvis dibawah posisi normal. Uterus dapat sedikit agak jatuh dan tertinggal atau tersisa diatas introitus (pembukaan vaginal, grade I) dapat terus turun hingga serviks atau portio bagian yang lebih rendah dari uterus menonjol pada seluruh introtus (grade III) prolap uteri merupakan indikasi untuk dilakukan histerektomi pada 16% kasus di Amerika.
Prolap genital suatu keadaan yang lebih umum dimana terdapat keadaan yang terjadi secara terpisah atau kombinasi. Hal-hal tersebut termasuk kedalam prolap uteri (penurunan rahim), prolap vagina, cistokel (penurunan vesika urinaria), rectoral (penurunan rectum) dan enterokel (herniasi pada usus halus kedalam rongga diantara rectum dan vagina).

 Apa penyebab dari prolap uteri dan prolap genital
Prolap uteri dan genital jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh kelainan kongenital yang berupa kelemahan (pada otot, ligamentum, fascia yang menyokong dasar panggul dan melindungi organ pelvis jatuh kebawah). Lebih umum prolap genital disebabkan oleh kerusakan dasar panggul selama persalinan pervaginam (terutama persalinan yang lama), persalinan dengan menggunakan alat-alat (forceps, ekstraksi vakum) dan persalinan pervaginam dengan bayi besar. Pertambahan usia dan menoupause dapat melemahkan dasar panggul karena berkurangnya kadar estrogen. Jaringan yang terdapat pada dasar panggul melemah akibat kekurangan estrogen. Peningkatan tekanan intraabdomen dapat meningkatkan terjadinya prolap genital misalnya persalinan berat secara manual, mengangkat beban berat, penggunaan korset perut yang terlalu ketat. Batuk kronik dan pergerakan usus yang terhambat karena konstipasi kronis juga merupakan faktor konstribusi yang penting pada prolap genital.


TRAUMA LAHIR
Anak adalah harapan keluarga sebagai penerus generasi dan pengisi masa depan bangsa. Guna mendapatkan anak yang sehat jasmani, rohani dan sosial, diperlukan lingkungan keluarga yang baik. Terpenuhinya kebutuhan dasar anak (asah-asih-asuh) oleh keluarga akan memberikan lingkungan yang terbaik bagi anak, sehingga tumbuh kembang anak menjadi seoptimal mungkin. Tetapi tidak semua bayi lahir dalam keadaan sehat. Beberapa bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal, natal dan pascanatal. Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuh kembang anak selanjutnya.(1)
Pada saat persalinan, perlukaan kelahiran kadang-kadang tidak dapat dihindarkan dan lebih sering ditemukan pada persalinan yang terganggu oleh salah satu sebab. Penanganan persalinan secara sempurna dapat mengurangi frekuensi peristiwa tersebut.

download selengkapnya

PENGARUH KONSUMSI KOPI PADA IBU HAMIL TERHADAP BAYI LAHIR MATI DAN KEMATIAN PADA BAYI LAHIR HIDUP SEBELUM USIA 11 TAHUN ABSTRAK
Untuk mempelajari hubungan antara pengaruh konsumsi kopi selama kehamilan terhadap bayi lahir mati dan kematian pada bayi lahir hidup sebelum usia 1 tahun. Desain : Study prospektif Tempat Penelitian :Aarhus University Hospital, Denmark 1989 – 1996. Obyek Penelitian : 18.478 wanita hamil tunggal yang mendapat informasi yang valid tentang konsumsi kopi selama kehamilan. Batasan Penelitian : Lahir mati (stillbirth); kelahiran janin mati pada usia kehamilan  28 minggu. Bayi mati (infant death); kematian bayi lahir hidup sebelum usia 1 tahun. Hasil : Wanita hamil yang mengkonsumsi 8 cangkir atau lebih kopi perharinya memiliki resiko lebih tinggi terhadap lahir mati dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak mengkonsumsi kopi. Dibandingkan dengan wanita hamil yang mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol, resiko lahir mati lebih rendah pada wanita hamil yang mengkonsumsi kopi. Paritas, usia ibu, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, tidak mempengaruhi perkiraan hasil penelitian. Tidak ada hubungan yang berarti antara ibu hamil yang mengkonsumsi kopi dengan kematian bayi pada 1 tahun pertama hidupnya. Kesimpulan : Konsumsi kopi pada ibu hamil berhubungan dengan peningkatan resiko lahir mati, tetapi tidak berhubungan dengan kematian bayi. PENDAHULUAN Kopi adalah stimulan yang paling umum dikonsumsi, yang berisi kafein(1), kafein walaupun merupakan komponen utama dalam kopi, tetapi dapat juga ditemukan dalam teh, coklat dan cola. Konsumsi kafein selama kehamilan memiliki hubungan dengan peningkatan resiko abortus spontan(2) (3) dan berat bayi lahir rendah(4) (5). Dosis kafein yang tinggi perhari pada kera hamil dapat meningkatkan resiko lahir mati. Kafein meningkatkan pelepasan katekolamin dari medula adrenal. Pelepasan katekolamin ini akan menyebabkan vasokonstriksi pada sirkulasi utero plasenta sehingga terjadi hipoksia janin(7) (8). Kafein juga memiliki efek langsung pada sistem kardiovaskuler janin yang dapat menimbulkan takikardi dan aritmia. OBJEK PENELITIAN Kami mengundang semua ibu hamil yang akan melahirkan di Departemen Obstetrik dan Gynekologi di rumah sakit Universitas Aarhus mulai September 1989 hingga Agustus 1996 untuk berpartisipasi dalam penelitian. Hampir semua ibu hamil bergabung dengan program antenatal care, mereka melengkali dua kuesioner sebelum kunjungan pertama untuk ante natal care rutin sekitar usia kehamilan 16 minggu. Kami menggunakan informasi dari kuesioner pertama untuk menggali data riwayat kesehatan dan riwayat obstetrik, usia ibu hamil, kebiasaan merokok sebelum kehamilan dan selama trimester pertama dan konsumsi alkohol selama kehamilan. Dari kuesioner kedua kami mengggali informasi terhadap konsumsi kopi, teh, coklat, dan kola, status pernikahan, pendidikan dan status pekerjaan. Kami menanyakan tentang informasi terbaru konsumsi kopi, teh, coklat dan kola. Ibu hamil harus menyebutkan berapa cangkir perhari mengkonsumsi kopi, teh, coklat, atau berapa botol perhari mengkonsumsi kola. Informasi tentang persalinan kami dapat dari formulir registrasi kelahiran yang diisi oleh bidan segera setelah persalinan. Sebelum data dimasukkan, semua formulir regristrasi kelahiran diperiksa secara manual dan dibandingkan dengan rekam medik catatan bidan. Informasi tentang kelahiran mati kami dapat dari data yang kami kumpulkan pada departemen kami dan dari registrasi kelahiran Danish medical (12) (13) menurut catatan yang diambil dari identitas ibu hamil, informasi tentang kematian selama satu tahun pertama kehidupan didapat dari daftar penyebab kematian (14), yang dicatat oleh Dewan Kesehatan Nasional Danish dan dari sistem catatan sipil. Kami mendefinisikan bayi lahir mati sebagai kelahiran janin mati pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih, sedangkan bayi mati adalah kematian pada bayi lahir hidup sebelum usia 1 tahun. Populasi penelitian dibatasi pada kehamilan tunggal pada ibu hamil yang mengisi kuesioner pertama dan yang melahirkan setelah usia kehamilan 28 minggu (n = 25395) populasi penelitian selanjutnya dibatasi pada ibu hamil tunggal dengan informasi yang valid tentang konsumsi kopi selama kehamilan (n = 18478). Kami menganalisa jumlah konsumsi kopi perhari sesuai kategori (0, 1-3, 4-7 dan > 8 cangkir perhari). Satu cangkir kopi mengandung sekitar 100 mg kafein, kami juga menggali informasi tentang konsumsi teh, coklat, dan kola tetapi hanya beberapa ibu hamil yang terpapar terhadap kafein dosis tinggi dari teh, coklat dan kola. Oleh karena itu kami tidak dapat mempelajari secara jelas pengaruh konsumsi kafein dari sumber selain kopi.

download selengkapnya

MOLAHIDATIDOSA
Molla Hidatidosa merupakan suatu penyakit trofoblastik yang angka kejadiannya termasuk tinggi di Indonesia maupun di Dunia. Prevalensi molla hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika dan Amerika Latin di bandingkan dengan negara-negara barat. Molla hidatidosa terjadi pada 1 dari sekitar 2000 kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi kejadian ini jauh lebih sering dijumpai di negara-negara lain, khusunya di kawasan Asia dimana frekuensinya paling sedikit sepuluh kali lebih tinggi daripada di Amerika Serikat (satu dari sekitar 120 kehamilan). Insidensi yang tinggi juga ditemukan di Meksiko dan di antara penduduk pribumi Alaska. Berbagai macam faktor resiko yang mendukung terjadinya molla hidatidosa ini. Pada multiparitas lebih sering ditemukan adanya molla hidatidosa, jadi dengan meningkatnya paritas kemungkinan mendapatkan molla hidatidosa akan lebih besar, begitu juga faktor sosial ekonomi kemungkinan mempengaruhi terjadinya molla hidatidosa disamping juga faktor usia. Menjelang awal atau akhir reproduksi seorang wanita terdapat frekuensi mola hidatidosa yang relatif tinggi dalam kehamilan. Efek usia yang paling menonjol terlihat pada wanita yang umurnya melebihi 45 tahun, yaitu frekuensi relatif kelainan tersebut 10 kali lebih besar dibandingkan pada usia 20 sampai 40 tahun. Ada sejumlah kasus otentik mola hidatidosa pada para wanita yang umurnya 50 tahun atau lebih, sedangkan kehamilan normal pada usia lanjut seperti itu praktis tidak diketahui. Molla hidatidosa merupakan suatu penyakit trofoblast yang bersifat jinak dan mempunyai kemungkinan 18-20% menjadi ganas. Tumor ini ada yang kadang-kadang masih mengandung villus di samping trofoblast yang berproliferasi, dapat mengadakan invasi yang umumnya bersifat lokal, dan dinamakan molla destruens ( invasive mole, penyakit trofoblast ganas jenis fillosum). Selain itu terdapat pula tumor trofoblast yang hanya terdiri atas sel-sel trofoblast tanpa stroma, yang umumnya tidak hanya berinvasi di otot uterus tetapi menyebar ke alat-alat lain (koriokarsinoma, penyakit trofoblast ganas non villosum). Oleh karena itu setelah diagnosis ditegakkan maka molla hidatidosa harus segera digugurkan.


Download selengkapnya

MYOMA UTERI Mioma uteri merupakan kelainan tumor jinak ginekologis yang paling sering dijumpai. Pada usia reproduksi 20-25 % wanita mengidap penyakit tersebut dan kejadiannya meningkat 40 % pada wanita dengan usia lebih dari 35 tahun. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekade usia 3 dan ke 4 dalam kurun kronologis kehidupan wanita. Usia termuda yang pernah dijumpai adalah 13 tahun, dan tumor jinak ini mempunyai kecenderungan untuk regresi pada masa postmenopause (1). Oleh karena itu perlu penanganan yang tepat dan benar sehingga komplikasi lebih lanjut dapat dicegah seawal mungkin. Tinjauan Pustaka II.1 Definisi Mioma uteri adalah suatu tumor jinak lapisan miometrium rahim dengan sifat : konsistensi padat kenyal, berbatas tegas dan mempunyai pseudokapsul, tidak nyeri, bisa soliter atau multiple dengan ukuran mulai dari mikroskopik sampai lebih dari 5 kg (2). II.2 Patofisiologi Berasal dari “totipotential primitive cells” atau “immature muscle cell nest” dalam miometrium yang berproliferasi akibat rangsangan terus menerus oleh hormon estrogen sehingga terbentuk tumor yang terdiri dari jaringan otot, jaringan ikat fibrous dan banyak pembuluh darah. Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi terutama usia 40-50 tahun. Tumor jarang ditemukan sebelum menarkhe dan akan mengalami refresi setelah menopause. Tumor bertambah besar pada kehamilan dan pada pemberian hormon estrogen (2). II.3 Jenis (3) Berdasarkan posisi myoma terhadap lapisan-lapisan uterus, dapat dibagi dalam 3 jenis : 1.Myoma Submukosa Tumbuhnya tepat di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerektomi, walaupun ukurannya kecil. Adanya myoma submukosa dapat dirasakan sebagai suatu “curet bump” (benjolan waktu kuret). Kemungkinan terjadinya degenerasi sarcoma juga lebih besar pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui cervix atau vagina, disebut sebagai myoma submukosa bertangkai yang dapat menimbulkan “myomgeburt”, sering mengalami nekrose atau ulcerasi. 2.Interstitial atau Intramural Terletak pada myometrium. Kalau besar atau multiple dapat menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol. 3.Subserosa atau Subperitoneal Letaknya di bawah tunica serosa. Kadang-kadang vena yang ada di permukaan pecah dan menyebabkan perdarahan intra abdominal. Kadang-kaang myoma subserosa timbul diantara dua ligamentum latum, merupakan myoma intraligamenter, yang dapat menekan ureter dan A iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat vascularisasi yang lebih banyak dari omentum sehingga lambat laun terlepas dari uterus, disebut sebagai parasitic myoma. Myoma subserosa yang bertangkai dapat mengalami torsi. II.4 Perubahan Sekunder Pada Mioma 1.Atrofi : Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil (4). 2.Degenerasi hialin. Terutama pada penderita berusia lanjut. Tumor kehilangan aslinya menjadi homogen (5). 3.Degenerasi kistik. Merupakan degenerasi hialin yang mengalami pencairan, sehingga seluruh tumor menjadi lembek, seolah-olah menyerupai uterus yang gravid atau kista ovarium (3). 4.Degenerasi membatu (calcireus degeneration). Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan sirkulasi. Dengan adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma, maka mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto Ro (5). 5.Degenerasi merah. Terjadi pada kehamilan atau nifas oleh karena nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi (5). 6.Degenerasi lemak. Biasanya pada degenerasi hialin yang lanjut. Biasanya karena tumornya merupakan variasi campuran (3). 7.Degenerasi sarkomateus, jarang terjai. Tapi harus diwaspadai (3). II.5 Kriteria Diagnosis (2) Anamnesis : Mungkin tanpa gejala atau timbul gejala berupa rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah sampai teraba berplan yang padat kenyal. Gangguan haid atau perdarahan abnormal uterus berupa : menoragi, metroragi. Gangguan akibat penekanan tumor, dapat berupa : disuria, poliuri, retensi urin, overplow incontinens, konstipasi, edema tungkai, varises. Pemeriksaan Fisik : Palpasi abdomen didapatkan tumor di daerah atas pubis atau abdomen bagian bawah dengan konsistensi padat kenyal, berbenjol-benjol, tidak nyeri, berbatas jelas, mudah digerakkan bila tidak ada perlengketan. Pemeriksaan bimanual didapatkan tumor menyatu atau berhubungan dengan rahim. Pemeriksaan Penunjang : USG. Pemeriksaan patologi anatomi bahan operasi. II.6 Diagnosis Banding (3) Kehamilan. Endometriosis interna. II.7 Terapi 1.Bila besarnya uterus sama atau kurang dari ukuran uterus pada kehamilan 12 minggu tanpa disertai penyulit lain. Pengawasan dilakukan tiap 3 bulan sekali, apabila terjadi pembesaran atau timbul komplikasi dipertimbangkan tindakan operatif (2). 2.Bila terjadi keluhan/komplikasi perdarahan (2) : Koreksi anemia dengan transfusi sampai Hb > 10 gr %.



Download selengkapnya



Tidak ada komentar:

Word of the Day

Article of the Day

This Day in History

Today's Birthday

In the News

Quote of the Day

Spelling Bee
difficulty level:
score: -
please wait...
 
spell the word:

Match Up
Match each word in the left column with its synonym on the right. When finished, click Answer to see the results. Good luck!

 

Hangman
 
powered by Blogger